Bukan hanya potensi alam yang indah Desa Buwun Mas memiliki Budaya yang beragam

  • Jul 06, 2024
  • Admin Desa Buwun Mas

Desa Buwun Mas di Lombok adalah sebuah tempat yang kaya akan budaya, di mana keberagaman menjadi salah satu daya tarik utamanya. Terletak di tengah alam yang mempesona dengan langit biru dan hijauan yang menyejukkan, desa ini menawarkan pemandangan kehidupan yang mencerminkan berbagai aspek budaya yang unik dan menarik.

Upacara adat memiliki tempat yang istimewa di hati masyarakat desa ini. Mulai dari pernikahan hingga upacara keagamaan, setiap ritual dijalani dengan penuh penghormatan terhadap tradisi dan leluhur mereka. Tarian dan musik tradisional memenuhi udara dalam setiap upacara, menambahkan warna dan kehangatan dalam perayaan yang kental dengan makna spiritual dan sosial. Selain itu, kearifan lokal tercermin dalam pola hidup sehari-hari yang berkelanjutan. Gotong royong menjadi nilai yang dijunjung tinggi, di mana masyarakat saling membantu dalam berbagai kegiatan seperti membangun infrastruktur desa, menjaga kebersihan lingkungan, dan merayakan peristiwa penting bersama-sama.

Keragaman budaya di Desa Buwun Mas bukan hanya sekadar indah secara visual, tetapi juga mengandung kekayaan nilai-nilai yang memperkuat komunitas. Di balik setiap karya seni ukir yang mempesona, setiap ladang yang subur, dan setiap upacara adat yang sakral, terdapat cerita-cerita yang mengikat masa lalu dengan masa kini, membentuk identitas budaya yang istimewa dan berharga bagi penduduknya.

1. Budaya Bbau Nyale

Tradisi Bau Nyale adalah salah satu upacara adat yang istimewa di Desa Buwun Mas, Lombok, yang memiliki signifikansi mendalam bagi penduduk lokal. Ritual ini dipandang sebagai sarana untuk membersihkan dan melindungi dari energi negatif serta roh jahat. Ritual dimulai dengan persiapan yang teliti oleh pemimpin adat dan tokoh masyarakat yang bertanggung jawab. Lokasi upacara dipilih dengan hati-hati, sering kali di tempat-tempat yang dianggap sakral atau memiliki nilai spiritual khusus. Seluruh komunitas berkumpul dengan penuh khidmat, mengenakan pakaian adat sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur mereka.

Upacara dimulai dengan pengucapan mantra-mantra kuno yang diwariskan secara turun-temurun. Suasana dihiasi dengan bunyi-bunyian alam dan aroma dupa yang menenangkan, menciptakan atmosfer yang khusyuk dan penuh kesakralan. Setiap langkah dalam ritual dijalani dengan penuh kepatuhan dan keyakinan, sambil menyampaikan doa-doa untuk keselamatan dan kedamaian. Bagian utama dari upacara ini adalah prosesi "bau nyale", yang melibatkan penggunaan bauan khusus yang diyakini memiliki kemampuan untuk membersihkan aura dan menghidupkan energi positif. Campuran rempah-rempah, bunga-bungaan, atau ramuan tradisional lainnya digunakan untuk tujuan ini, menghadirkan sensasi relaksasi dan penyembuhan.

Selama prosesi, pemimpin adat sering kali memberikan nasihat-nasihat yang bijak kepada generasi muda, menggarisbawahi pentingnya menjaga keberanian, keberanian hati, dan kesucian jiwa. Tradisi ini tidak hanya merupakan peristiwa spiritual, tetapi juga kesempatan untuk memperkokoh ikatan sosial dan mengenang serta memuliakan warisan budaya yang kaya. Setelah selesai, biasanya ritual Bau Nyali diakhiri dengan perayaan kecil atau jamuan makan bersama sebagai ungkapan persatuan dan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan ritual. Tradisi ini tidak hanya memperkaya identitas budaya Desa Buwun Mas, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal yang terjaga dan dijunjung tinggi oleh seluruh komunitasnya.

2. Nyongkolan

Ritual Nyongkolan di Buwun Mas, Lombok, adalah sebuah tradisi unik yang mencerminkan kekayaan budaya dan spiritualitas dalam kehidupan masyarakatnya. Ritual ini merupakan bagian penting dari upacara adat yang diwariskan secara turun-temurun dan dilakukan dengan penuh penghormatan terhadap leluhur dan tradisi lokal. Persiapan untuk Nyongkolan dimulai dengan teliti oleh pemimpin adat dan tokoh masyarakat. Lokasi untuk ritual ini dipilih dengan cermat, sering kali di tempat-tempat yang memiliki makna sakral atau historis yang dalam bagi masyarakat desa. Setiap aspek persiapan dijaga dengan seksama untuk memastikan kebersihan dan kelancaran pelaksanaan.

Pada hari ritual, seluruh komunitas desa berkumpul dengan pakaian adat dan semangat yang khusyuk. Suasana dipenuhi dengan suara alam dan aroma dupa yang menenangkan, menciptakan atmosfer yang penuh dengan kehormatan dan spiritualitas. Mantra-mantra kuno diucapkan dengan sungguh-sungguh untuk memohon berkah dan perlindungan dari roh leluhur serta energi spiritual lainnya. Bagian esensial dari Nyongkolan adalah prosesi nyongkol, di mana peserta berjalan di atas bara api. Ini bukan hanya sekadar uji keberanian, tetapi juga simbol dari kesucian jiwa dan penyucian dari segala hal yang negatif. Dipimpin oleh pemimpin adat, peserta melangkah dengan hati-hati dan penuh keyakinan di atas bara api yang menyala.

Selama prosesi, setiap langkah diambil dengan penuh keseriusan dan tekad, sambil memahami makna dan pesan spiritual yang terkandung dalam ritual ini. Setelah melewati prosesi nyongkol, peserta diyakini mendapatkan keberkahan, perlindungan, dan penyucian dari energi negatif. Ritual Nyongkolan biasanya diakhiri dengan doa bersama dan perayaan kecil sebagai ungkapan rasa syukur atas kelancaran dan keselamatan selama pelaksanaan ritual. Tradisi ini tidak hanya memperkuat identitas budaya Desa Buwun Mas, tetapi juga menggambarkan kekuatan spiritual dan ketahanan masyarakat dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan demikian, ritual Nyongkolan di Buwun Mas, Lombok, tidak hanya merupakan upacara adat semata, tetapi juga sebuah peristiwa yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, menunjukkan kearifan lokal yang berharga dan dihormati oleh seluruh komunitasnya.

3. Peresean

Peresean Buwun Mas adalah salah satu varian dari tradisi Peresean yang berkembang di Desa Buwun Mas, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tradisi ini memiliki kesamaan dengan Peresean pada umumnya, tetapi juga memiliki karakteristik unik yang mencerminkan kekayaan budaya lokal. Peresean Buwun Mas memiliki akar sejarah yang sama dengan Peresean pada umumnya, yaitu sebagai latihan perang dan ritual permohonan hujan. Tradisi ini telah diwariskan turun-temurun dalam masyarakat Desa Buwun Mas dan menjadi bagian integral dari kehidupan budaya mereka.

Peralatan: 

Ende: Perisai tradisional yang digunakan dalam Peresean Buwun Mas biasanya terbuat dari kulit kerbau atau sapi, mirip dengan perisai yang digunakan di daerah lain di Lombok.

Penjalin: Tongkat rotan yang digunakan sebagai alat serang dalam pertarungan. Penjalin ini dipilih dengan hati-hati untuk memastikan keamanan dan efektivitas dalam pertarungan.

Pelaksanaan Pertarungan:

Pekembar: Pertarungan diatur oleh seorang wasit yang disebut pekembar, yang memastikan bahwa aturan pertandingan diikuti dan bahwa pertarungan berlangsung dengan adil.

Pepadu: Para petarung atau pepadu adalah laki-laki dari Desa Buwun Mas yang berpartisipasi dalam pertarungan. Mereka biasanya sudah dilatih dan memiliki keterampilan dalam menggunakan ende dan penjalin.

Ritual dan Upacara:

Sebelum pertarungan dimulai, biasanya ada upacara adat yang melibatkan doa dan persembahan kepada leluhur serta dewa-dewa lokal. Upacara ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan keberhasilan dalam pertarungan, serta untuk menjaga harmoni dan keseimbangan alam.

Nilai-Nilai Budaya:

Keberanian dan Kejujuran: Seperti dalam Peresean pada umumnya, Peresean Buwun Mas menekankan nilai-nilai keberanian dan kejujuran. Para petarung diharapkan untuk berani menghadapi lawan dan jujur dalam menerima hasil pertarungan.

Sportivitas: Pertarungan harus dijalani dengan sportivitas tinggi. Pepadu harus saling menghormati dan tidak boleh menyimpan dendam setelah pertarungan selesai.